Rabu, 24 Agustus 2011

CARA KERJA NINJA


Pendahuluan
Rahasia dan diam-diam, ninja mengikuti sejarah Jepang seperti sebuah bayangan, menyebarkan pada petani maupun kaisar. Saat ini, ninja seperti legenda,seperti figure yang dipuja, muclul di game-gam computer dan kartun anak-anak, juga sebagai genre dari film action seni bela diri.

Photo courtesy Rick Tew’s College of Martial Science
Ninja were said to fade into the shadows, hiding under cover of darkness.
Tapi siapakan ninja sebenarnya? Dari mana mereka berasal dan apa tujuan mereka? Dalam artikel ini, kita akan melihat dengan lebih dalam ke bayangan kelam sejarah ninja, memisahkan fakta dari fiksi, dan menyelidiki lebih jauh mengenai senjata dan keahlian yang membuat ninja pembunuh paling menakutkan di dunia.
Asal Spionase
Meski hampit semua ninja adalah orang Jepang, akar dari filosofi ninja berasal dari Cina, terletak pada “Seni Perang” karangan Sun Tzu dalam abad 4 atau 5 Masehi. “Seni Perang” adalah panduan untuk para pamglima militer yang masih dianggap sebagai bacaan penting untuk para perwira militer pada saat ini dan juga para pebisnis. Salah satu bagian teks yang secara khusus menyebabkan perubahan dalam para prajurit Jepang yang pada akhirnya akan mengarah pada ideology ninja. Salah satu bab dalam buku tersebut menggambarkan bahwa keuntungan dapat diperoleh dengan menyebarkan informasi yang salah diantara musuh, menyebarkan kebingungan dalam barisan mereka dengan tipu muslihat dan sabotase. Buku ini juga menganjurkan pada para jendral agar mereka mencari tahu sebanyak mungkin tentang musuh mereka dengan menggunakan mata-mata dan metode-metode praktis.
Banyak dari bagian buku ini sangat berlawanan dangan pelaksanaan perang cara Jepang. Selama berabad-abad, tentara yang terdiri atas prajurit pejalan kaki dan samurai berbaris dan saling panggil untuk melakukan perang terhormat, satu-lawan-satu. Taktik rahasia yang didukung Sun Tzu bertentangan dengan karakter Jepang. Tetapi kebijaksanaan untuk menggunakan penipuan dan spionase demi memenangkan perang tidak dapat ditolak, dan banyak pejuang Jepang dengan segan menerimanya.
Berbagai perasaan yang dimiki orang Jepang pada cara penipuan yang dilakuakan oleh ninja, dikombinasikan dengan kerahasiaan yang menjadi sifat ninja, membuat penelitian sejarah pejuang bayangan ini menjadi sulit. Dalam banyak kasus, sejarawan Jepang membuang segala sesuatu tentang ninja dari dokumen sejarah. Jika ninja disebutkan, ninja dinaikkan statusnya menjadi menakutkan, makhluk supranatural, atau dianggap hina dan memuakkan.
Ninja Pertama
Legenda Jepang, Pangeran Yamato, sering dianggap sebagai cerita ninja pertama, meskipun Yamato tidak mengenakan pakaian serba hitam atau taktik diam-diam yang sering diasosiasikan dengan ninja. Tetapi, ia menggunakan penipuan, memakai baju perempuan untuk menarik perhatian dua pimpinan penjahat. Ketika dua pimpinan penjahat itu terlena hingga mengabaikan keamanan, Yamato menarik sebuah pedang tersembunyi dan membunuh mereka berdua. Penggunaan penyamarannya adalah sebuah tanda taktik ninja, sehingga Yamato sering disebut sebagai “ninja pertama”.
Satu bagian lain dari cerita rakyat tentang ninja adalah cerita anak berumur 13 tahun Kumakawa. Kumakawa telah bepergian jauh untuk mengunjungi ayahnya yang sekarat, tetapi seorang rahib yang menahannya sebagai tahanan tidak mengijinkan keduanya bertemu. Ayah Kumakawa meninggal sebelum Kumakawa semoat bertemu, sehingga anak tersebut bersumpah untuk menuntut balas pada rahib tersebut.
Pada umur 13, dia tidak cukup kuat untuk bertarung dengan rahib dan keluarganya. Alih-alih, dia pura-pura sakit sehingga mereka akan memasukkannya ke rumah mereka. Di sana, dia menyelinap diam-diam pada malam hari, mencari tahu dimana setiap orang tidur, dan kapan para penjaga berpatroli. Suatu malam, dia menyelinap ke ruangan rahib. Sang rahib tidur dengan sebuah lampu bakar, lalu si anak membuka sebuah jendela dan membiarkan ngengat masuk. Ngengat-ngengat itu mengerubungi lampu dan menutupinya, dan membuat ruangan menjadi gelap. Kemudian Kumakawa mencuri pedang rahib dan membunuhnya di tempat tidurnya.
Keluar lewat jendela, anak tersebut dikejar para penjaga hingga dia mencapai sebuah sungai. Dengan pandai, dia naik ke puncak tanaman bambu dekat sungai, menyandar hingga batang bambu yang fleksibel membengkok di melewati permukaan air dan kemudian melompat untuk melarikan diri dari para penjaga.
Meskipun dia hanya berumur 13 tahun dan tidak menyebut dirinya ninja, penggunaan tipuan, cara sembunyi-sembunyi, dan kepandaian Kumakawa memberikan inspirasi pada para pejuang Jepang yang mengadopsi nama ninja.
Tempat Lahir Ninja

Photo courtesy Skydancer
The 
Hakuhojo White PhoenixCastle, often referred to as the "ninja castle," in Iga-Ueno City
Daerah Iga dan Koga di Jepang dianggap banyak orang sebagai tempat lahir ninja sebagai sebuah kekuatan utama dalam peperangan Jepang. Para pria anggota klan yang memerintah suatu daerah mempekerjakan diri sebagai tantara bayaran, berkelahi untuk daimyo atau raja yang membayar paling mahal. Ninja Iga dan Koga sering bekerja untuk daimyo yang dulunya menjadi target serangan mereka. Reputasi sebagai tentara bayaran yang tidak setia ini menjadi trademarkninja, beroposisi langsung dengan kode bushido dari samurai yang setia.
Ninja Iga memiliki reputasi lain, yang menjamin penggunaan mereka selama perang-perang Feudal Jepang. Mereka dikenal ahli memasuki istana. Dengan keahliannya untuk bergerak diam-diam, mereka dapat memperoleh informasi rahasia, mensabotase suplai musuh, atau mencuri makanan dan senjata. Keahlian ini diturunkan dari ayah ke anak laki-laki. Selama beberapa generasi, daimyo yang sedang berperang mengetahui bahwa ninja terbaik di Jepang yang dapat di sewa berada di Iga dan Koga.
Saat ini, Iga-Ueno, sebuah kota di daerah Ueno, dikenal karena popularitas ninja. The Hakuhojo White Phoenix Castle digunakan sebagai museum ninja, dengan sebuah display peralatan-peralatan ninja dan actor berkostum yang melakukan serangan-serangan ninja. Pemerintah kota mengadakan sebuah festival ninja tiap tahun pada minggu pertama bulan April, dengan parade-parade ninja dan even-even di taman-taman lokal.
Sebuah Peran Berbeda
Meski ninja Iga dan Koga merupakan tentara bayaran spionase, di bagian lain Jepang ninja memiliki peranan lain. Banyak daimyo memiliki kelopok-kelompok elit ninja yang melayaninya sesetia samurai. Mereka bertugas sebagai mata-mata, pengintai, atau-atau kelompok komando yang akan membuat serangan-serangan besar pada istana-istana dan tempat perkemahan musuh. Ketika tentara ditarik dari medan perang, ninja dengan senjata tinggal dan bersembunyi untuk menyerang tentara-tentara musuh yang mendekat.
Ninja khususnya berguna pada saat sebuah istana dikepung. Dalam keadaan ini, biasanya ninja adalah satu-satunya orang yang dapat keluar dengan diam-diam dari istana. Dalam satu kasus, seorang ninja meninggalkan istana pada malam hari, memasuki perkemahan musuh, dan mencuri bendera mereka. Paginya, tentara musuh terbangun dan menemukan bendera mereka sendiri berkibar mengejek dari tembok istana. Kemenangan moral yang dicapai dengan mempermalukan musuh dengan cara ini dapat menjadi penting bagi warga istana yang menunggu lama untuk keluar dari pengepungan.
Salah satu peran utama ninja, yang membuat mereka dikenal dan ditakuti, adalah sebagai pembunuh. Daimnyo Jepang feodal sangat takut pada pembunuhan yang dilakuakn oleh ninja sehingga mereka banyak menghabiskan waktunya di “mata air rahasia”, yang merupakan resort tersembunyi yang dibangun di sekitar mata air alami yang jauh dari istana daimyo.
Dalam istana, seorang daimyo akan berusaha melakuakn apa saja untuk melindungi diri dari ninja. Di Kyoto, istana Nijo membuat “nightingale floor”. Lantai-lantai kayunya dibuat dengan hati-hati dan tidak seimbang sehingga siapapun yang berjalan diatasnya akan menghasilkan suara keras. Beberapa daimyo bahkan meletakkan penjaga di ruangan yang sama meskipun mereka sedang tidur. Keluarga Tokugawa mengharuskan setiap orang dalam rumah tangganya menggunakan celana sepanjang kaki hingga menyentuh lantai, membuatnya tidak mungkin untuk berjalan perlahan.
Selama periode Tokugawa (Edo), perang sipil Jepang dihentikan dengan kontrol ketat shogun Tokugawa. Waktu damai memaksa banya orang dalam masyarakat Jepang untuk menemukan peranan yang berbeda, termasuk para ninja. Mereka sangat berguna bagi Tokugawa, berlaku sebagai mata-mata dan penjaga dalam pemberlakuan hukum yang memungkinkan dia untuk mempertahankan kontrol klan.
Ninja Supernatural
Selama berabad-abad, reputasi menakutkan ninja tumbuh dan tumbuh. Pada akhirnya, cerita dan legenda yang mengelilinginya menijadi berhubungan dengan hal-hal gaib. Hal ini terjadi dengan beberapa cara:
  • Figur historis dan pahlawan-pahlawan legendaris Jepang memiliki keahlian-keahlian ninja yang ditambahkan pada cerita-cerita mereka.
  • Kisah nyata eksploitasi ninja diperluas dan dilebih-lebihkan.
  • Ninja sendiri biasanya menggunakan trik dan penyamaran yang membuat kekuatan mereka terlihat gaib, dan mereka mendorong cerita-cerita yang menggambarkan diri mereka sebagai pahlawan super.
  • Ilmu mistis tradidional Cina dan Jepang dicampurkan dalam cerita-cerita ninja
Ninja nyaris tidak melakukan apa-apa untuk meminimalisir mitos yang melingkupi mereka. Superninja mistik ini seharusnya:
· Punya tinggi 7 kaki
· Bisa terbang
· Bisa menjadi tidak terlihat
· Bisa berjalan melalui tembok
· Bisa berubah bentuk
· Berkepala tiga
· Hantu
Paling tidak ada satu ninja yang memalsukan kematiannya sendiri sehingga ketika ia kembali, dia akan ditakuti sebagai hantu. Banyak cerita ninja yang diperkeruh sebagai akibat dari dongen ninja ini.
Peralatan Ninja

Photo courtesy KarateDepot.com
Ninja menggunakan berbagai senjata, dan juga peralatan khusus yang membantu mereka bertahan saat sendirian menghadapi misi yang sulit.
Seragam ninja disebut dengan ninja-yoroi, atau baju besi ninja. Baju ini terdiri atas sebuah jaket hitam, celana panjang hitam, sandal ringan, dan tudung kepala hitam. Beberapa ninja memasukkan aksen merah selain hitam, yang bertujuan untuk menyembunyikan cidera yang mungkin diterima dari musuhnya. Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan ninja menggunakan pakaian serba putih pada kondisi bersalju, tetapi ninja multi warna yang ditunjukkan dalam film-film action tidak ada, Banyak ninja memakai baju besi ringan di bawah pakaiannya.
Banyak pekerjaan ninja yang tidak dilakukan pada saat seorang ninja mengenakan ninja-yoroi. Jika seorang ninja butuh untuk mendapatkan informasi atau mendekati calon korban pembunuhan, menggunakan tudung hitam bukan merupakan cara yang baik untuk menjadikan diri tidak mencolok. Ninja ahli dalam menyembunyikan diri di tempat terbuka, menyamarkan diri sebagai pendeta, penari, pedagang, atau petani. Mereka berusaha untuk kelihatan sebiasa mungkin.
Seorang ninja biasanya menggunakan sebuah ninja-to, atau sebuah pedang pendek di punggungnya. Mereka juga menggunakan shuko, senjata yang digunakan di tangan (serupa dengan roti kalung / brass knuckles), atau cakar harimau, yang merupakan matapisau-matapisau rajam pada telapak tangan yang sangat efektif untuk memanjat dan perkelahian dengan tangan.

Photo courtesy
Modern ninja equipment: Foot spikes (left) and hand claws
Ninja banyak dikenal menggunakan shuriken atau senjata bintang yang dilempar.Shuriken biasanya berupa pisau-pisau atau belati kecil sebagai tambahan bentuk bintang yang telah diketahui. Bintang-bintang ini sangat tidak akurat, dan biasanya digunakan sebagai senjata penunda ketika seorang ninja dikejar. Meskipun mereka memiliki kemungkinan kecil untuk mengenai lawan, melihat sebuah belati metal tajam terbang dari kegelapan di depan mukanya kemungkinan akan membuat pengejar paling kuat ragu.

Photo courtesy KarateDepot.com
Modern ninja equipment: Grappling hook
Photo courtesy KarateDepot.com
Modern ninja equipment: Throwing star and
throwing spike

Berbagai jenis peralatan lain digunakan oleh ninja, termasuk pisau pendek, senjata-senjata bertali untuk menjerat musuh atau memukul dari jauh, dan senjata-senjata yang diikat pada galah bambu panjang. Beberapa ninja mungkin menggunakan racun pada senjata-senjata bermata pisau mereka, meski catatan sejarah yang kelam membuatnya sulit mengetahu apakah hal ini benar.
Peralatan ninja lain yang bermanfaat termasuk tangga tali dengan pengait di ujung-ujungnya untuk dilempat di dinding, dengan paku-paku kecil yang disebut caltrops yang dibiarkan di tanah agar diinjak musuh (secara khusus berguna di Jepang, dimana hampir setiap orang menggunakan sandal jerami ringan setiap saat); perahu-perahu satu orang kecil, yang dapat dilipat ke bentuk portable; bom asap; senjata-senjata tiup; tabung kosong kecil untuk bernafas di bawah air; dan ramuan penyembuh khusus sebagai persiapan bila seorang ninja cidera saat dalam sebuah misi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar